Gemz Wardh

Live From Us to you who really care about word and life.

Powered By Blogger

Perjalanan Mencari Judul Skripsi Part III (Based On a True Story)

27 April 2010

Perlahan tapi pasti, feeling touch untuk mengerjakan skripsi semakin terasah. Mungkin karena telah ada salah tiga teman yang telah mendahului untuk lulus dari FTP dan kini bergelar STP. Kini mereka udah tinggal nunggu wisuda doank. Mereka adalah Donny, Aisha dan Didit. Ketiga nya uda tinggal revisi duank lalu mereka akan melanjutkan kehidupan mereka masing-masing. Donny uda selese dengan judulnya tentang pembuatan minuman kefir wortel, Aisha mengerjakan skripsi bertema tentang kultur kefir grain (kalo ga salah ding), sedangkan didit selesai dengan tema skripsinya mengenai isolasi bakteri asam laktat. Selain itu di bulan Mei ntar ini bakalan ada juga yang maju ujian KOMPRE, bakalan nambah lagi yang lulus. Bakalan mengalir dengan deras ni yang lulus. Yaah...ayo cepet kerja/bikin usaha sana biar cepet mapan Ker!!

Aku sendiri masih menyisakan KKN yang belum aku ambil karena ada sedikit kesalahan prediksi dalam menyusun jadwal perkuliahan semester lalu. Untuk kuliah, semester ini ntar akan sudah tuntas untuk sKs wajib maupun sunahnya. Jadi semester depan seharusnya akan fokus kepada satu tujan yaitu skripsi (seharusnya...)

Omong-omong skripsi ternyata skripsi butuh banyak biaya juga ya. Q baru nyadar kalo butuh dana yang kudu menguras tabungan, secara ga ada pemasukan. Sampai malem ini sebenernya suda ada tawaran judul tentang TiiiiiiT...MAsih dirahasiakan, ntar ditekel dari belakang lagiiii.... Tapi yang jelas cukup keren juga, tinggal mikir sulit ngga tuu judul. Akhirnya nanti aku harus memilih.

Sebenernya masih betah di kampus tapi apa daya, wong sekolah ga pake uang sendiri og. Mau ngga mau yaa harus ndang lulus biar tidak merepotkan orang lain. Tapi kembali lagi, masih ada satu hal yang ingin aku dapatkan dari kehidupan perkuliahan ini. kalo kalian ngikutin dari cerita sebelumnya pasti kalian ngerti apa itu. Tapi apalah daya, ngga pernah dateng, sekalinya dateng ga nyapa ga negur malah ditinggal gituu aja. Capek rasanya. Akhirnya cuma bisa mikirin duank, tapi ngga mau berharap, membayangkan macam-macam, takut malah ga ada yang kesampaian. Bakalan kecewa tujuh turunan ntu bisa-bisa.

Akhirnya sempat kepikiran juga tentang momen-momen ngelab yang bakalan aku lalui. meskipun IPK uda nyampe 3, tapi belum pede buat ngelab. waktu praktikum dulu bawaannya ga pernah serius sii...Jadi nyesel. Uda ngga bisa balik lagi nieh kesaat-saat praktikum.
Yang jelas sekarang udah mulai niat buat menata lagi semua yang tercecer. Meskipun masih belum ditaruh pada tempatnya, tapi adalah niatan buat memperbaiki semua. Yaa ampun, baru niat setelah di part III. Part sebelumnya ngapain aja sih...

Uda ngantuk niii...Ngetiknya malem2 gini abis futsal pula, capek badan. Kaki bengkak, gigi cenut-cenut, perut laper, mata berat, punggung kaku. Udah tua..mungkin.

bersambung....

Nongkrong Di Pabrik Mie Kering (Part I)

1. Pencampuran (Mixing)
Proses pencampuran merupakan proses pertama dalam pembuatan mie. Tujuan proses pencampuran adalah mencampurkan bahan cair dan bahan-bahan berbentuk tepung, sehingga masing-masing partikel yang berbeda dapat terdistribusi secara merata. Tahapan proses ini menentukan mutu dan kualitas mie.

Prinsip kerja mesin mixer pada tahapan ini adalah dengan mencampur dan meratakan seluruh bahan sehingga menjadi adonan yang homogen. Bahan baku utama seperti tepung terigu dan tapioka dicampur didalam mixer tipe horizontal, sedangkan bahan-bahan pembantu sebelumnya telah dicampur didalam mixer tipe vertikal. Proses mixing berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

Proses ini merupakan tahapan kritis dalam proses pengolahan mie yang dapat menetukan mutu produk akhir. Waktu, temperatur dan jumlah air merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sunoko (2007), kadar air adonan yang baik adalah minimal 32 %. Adonan yang memiliki kadar air dibawah 32 % mengakibatkan proses pembentukan gluten menjadi tidak sempurna, sehingga mie akan mudah patah (rapuh). Namun sebenernya ga ada perlakuan khusus untuk mengetahui bahwa kadar air adonan telah mencapai 32 %. Untuk mengetahui mie yang memiliki kadar air yang pas, operator proses mengambil sejumlah adonan dari mesin pencampur lalu diremas. Jika kadar air nya pas maka setelah adonan dilepas maka akan memperlihatkan dengan jelas garis-garis tangan operator, dan adonan dapat dipecahkan kembali dengan mudah (gembur). Namun berbeda pada tiap-tiap pabrik, pada pabrik yang saya kunjungi justru menghendaki adonan yang memiliki kadar air diatas 32 % dimana setelah digenggam adonan sedikit mengempal. Hal ini memiliki tujuan agar saat dipres, lembaran adonan tidak mudah putus.

Semakin lama proses maka akan semakin homogen. Namun semakin lama, panas yang dihasilkan akan semakin tinggi. Ingat, karena di pabrik skala produksinya skala besar (>250 Kg), maka proses pun tentu akan berjalan dengan waktu yang lama pula (terutama saat berada didalam tangki pencampuran). Suhu tinggi dapat menguapkan air dalam adonan sehingga adonan bisa kering. Jadi saya pribadi menyimpulkan bahwa kadar air 32% adalah saat adonan keluar dari stasiun pencampuran bukan saat berada didalam tangki pada stasiun pencampuran.

2. Pengepresan (Pressing)
Proses pengepresan bertujuan untuk membentuk ketebalan adonan yang sesuai dengan standart masing-masing mie. Adonan yang telah homogen akan melewati pressing roll machine. Prinsip kerja mesin ini adalah melewatkan adonan pada sepasang roll press yang memiliki keragaman ketebalan yang berbeda dan semakin kecil. Tekanan yang diberikan terhadap adonan mampu menurunkan ketebalan adonan.
Adonan yang telah homogen, mengalami proses pengepresan mula-mula oleh compounding press roll sehingga terbentuk 2 lembaran adonan dengan ketebalan masing-masing mencapai 10 cm. Setelah melalui 6 pressing roll machine, ketebalan mie mencapai 1-1,5 mm.
Kadar air adonan yang rendah menyebabkan mie menjadi rapuh saat dipres sehingga lembar adonan menjadi mudah putus. Lembar adonan antar roll press yang terlalu tegang menyebabkan lebar lembar adonan menyempit, sehingga mengurangi jumlah untaian mie pada jalur mie sisi paling luar. Kondisi permukaan roll press harus mulus untuk mencegah timbulnya serbuk adonan yang jatuh dari lembar adonan yang tertinggal di roll press.

Sunoko, 2007, Efisiensi Dalam Produksi Mie Instan. Majalah Foodreview Vol II No. 8 Agustus 2007

(Oleh: Gemma)
Bersambung...


Masih teringat mungkin saat Soekarno ato yang lebi akrab dipanggil dengan sebutan "Bung Karno" saat beliau mulai berpidato di depan khalayak ramai, suaranya yang menggelegar membakar semangat hati nurani masyarakat. Meskipun telah berlalu selama kurang lebih 40 tahun namun masi banyak yang rindu terhadap kehadirannya dalam berucap dan berkata-kata. Semangat yang berapi-api ditunjang dengan pengalaman beliau terhadap perjuangan bangsa membuat apa yang diucapkan oleh beliau sangat menyentuh dan nampak nyata untuk diwujudkan.

Di THP (Teknologi Hasil Pertanian) Universitas Brawijaya, juga ada seorang dosen yang berbekal pengalaman dan ilmunya mampu menciptakan atmosfer yang saya rasa (mungkin) memiliki kesamaan dalam berujar seperti Bung Karno. Setiap katanya emang bikin kita para mahasiswanya ga ngerasa rugi buat duduk dan berdebat dengan beliau dalam aktifitas perkuliahan.

Namanya Simon Bambang Widjanarko, beliau ini seorang guru besar yang dimiliki oleh THP saat ini. Gayanya yang berapi-api saat menerangkan di bangku perkuliahan uda kayak yang di tipi-tipi itu (Tipi yang mana? film apa?). Beliau ini orangnya super sibuk dan disiplin banget. Terlambat 10 menit mending ga usah masuk aja, daripada kena semprot. Beliau juga sangat tegas. sekali berkata tidak, maka tidak akan berkata sekali, lhuu?? Maksudnya keputusan beliau ga bisa diganggu gugat gitu lho. Beliau sangat menjunjung tinggi yang namanya logika, setiap kuliah beliau selalu mengingatkan mahasiswanya untuk selalu menggunakan "Commonsense" dalam bertindak karena kita adalah mahasiswa THP yang ga bisa dianggap remeh didunia kehidupan yang sekarang semakin kacau ini, begitulah kira-kira.

Selain saat kuliah yang penuh semangat, para mahasiswanya bisa dibuat tegang pas waktu kuliah beliau karena ya memang saat beliau menerangkan itu seperti orang yang lagi marah, padahal ya memang seperti itu cara mengajarnya. Maka jangan salah kalo mahasiswa THP itu paling ngga uda tahan mental, wong guru besarnya aja gitu. Ada yang bilang bahwa mata kuliah yang diajarkan oleh Prof. Simon ini sangat sulit untuk meraih nilai A. Namun yang saya rasakan, apa yang beliau berikan adalah memang setimpal dengan apa yang kita lakukan. Seandainya ujian yang kita kerjakan dengan asal-asalan maka nilainya juga asal-asalan, sedangkan ujian yang dikerjakan sepenuh otak dan pengalaman serta wawasan yang luas maka nilai pun akan luas, cukup seimbang bukan. Anda ingin SP (semester pendek) untuk memperbaiki nilai? Maaf Proffesor. Dr. Ir. H. Simon BW MAppSc sangat sibuk, jadi anda hanya bisa mengulang mata kuliah beliau tahun depan. Itu aja kalo beliau mau a.k.a ngijinin..Naah Lu!

ingin lebih dekat mengenal profil beliau? Berikut ini merupakan situs beliau untuk bisa berbagi pengetahuan dengan beliau, namun jangan main-main karena waktu sangat mahal bagi beliau (simonbwidjanarko.wordpress.com).

Pola Distribusi Produk Pangan Olahan

Distribusi merupakan salah satu aspek penting dalam proses pemasaran. Hal ini dilakukan oleh produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen selain tiga pilar lainnya seperti harga (price), produk dan promosi.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan, merupakan negara yang unik dalam proses distribusi barang-barang khususnya produk consumer goods atau produk pangan olahan. Perusahaan-perusahaan seperti Indofood, Mayora, ABC, Wingsfood, Nutrifood, dsb saling berlomba-lomba dalam melakukan pendistribusian produk dalam rangka memberikan kemudahan bagi konsumennya untuk membeli produknya. Tentunya juga bertujuan untuk tetap mempertahankan dan memenangkan strategi pemasarannya. Banyak proses-proses distribusi telah dilakukan oleh perusahaan pangan olahan termasuk pemanfaatan teknologi informasi seperti penggunaan internet. Namun ada 4 pola distribusi yang masih banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia yaitu :

· Produsen membentuk perusahaan distribusi. Perusahaan dengan kemampuan keuangan yang memadai berusaha mengembangkan diri dengan beroperasi mulai dari hulu hingga hilir. Atau dengan kata lain semenjak dari manufacturing sampai ke distribusi dan bahkan ke tingkat retailer. Contoh konkrit adalah Group Indofood dengan perusahaan distribusi Indomarco, Group ABC dengan Asiatic. Namun pola ini sudah tidak banyak diminati oleh perusahaan produk pangan olahan.

· Produsen menunjuk distributor tunggal. Produsen hanya mempercayakan proses distribusi kepada perusahaan lain sebagai distributor tunggal. Pola ini biasa dipakai untuk perusahaan dengan penjualan menengah (antara 10-200 milyar/tahun). Wicaksana, Tigaraksa, Tempo, Intermas, Tata trading merupakan beberapa contoh distributor tunggal di negeri ini.

· Produsen menujuk beberapa distributor (multidistribution). Disini produsen tidak bergantung pada satu perusahan distributor. Penunjukan distributor biasanya didasarkan pada suatu wilayah tertentu.

· Produsen mengkombinasikan sistem multi distribution dengan penggunaan jasa logistic services. Hal ini bayak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

Pola ditribusi yang keemapat ini hadir karena berkembangnya retailer modern seperti hypermarket, alfamart, indomart, dsb. Retailer modern tersebut telah mempunyai system manajemen yang standar serta dilengkapi sistem komputer yang memadai.

Perusahaan logistic service ini mendelivery–kan produk dari produsen ke pengecer modern. Tidak seperti distributor yang menerapkan sistem margin, perusahaan logistic service menerapkan system fee yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan logistic service seperti biaya penyimpanan, biaya delivery, biaya bongkar-muat. Pada perusahaan distributor biasanya memasukkan faktor keuntungan dalam mendistribusikan produk dari produsen. Perusahaan logistic service melayani 24 jam dan menjamin produk di-delivery dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan pesanan dari pengecer. Sebuah perusahaan logistic service juga tidak mengambil resiko untuk setiap transaksi dengan pengecer.

Perkembangan sistem logistic service akan terus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan kini sudah saatnya produsen untuk melihat pola distribusinya agar dapat memenangkan strategi pemasarannya dengan melakukan efisiensi dari segi pendistribusian. Namun yang masih disayangkan belum banyak perusahaan logistic service yang lokal, sedangkan perusahaan logistic service multinasional mempunyai system logistic, warehouse yang cukup canggih dan efisien disertai dengan kemampuan keuangan yang akhirnya mampu memberikan pelayanan yang baik.
(By: Foodreview.biz)

Perjalanan Mencari Judul Skripsi Part II (Based on a true story )

9 april 2010

Uda beberapa bulan ini ngga megang dan ga peduli dengan skripsi sama sekali. Busyet, nii syndrom apa yaa?sindrom males kali yaa. Tapi sekarang emang kudu fokus buat KKN ama memperbaiki IPK dulu Kalo ngga, bisaa molor semua tambahan. Tapi ngeliatin semuanya yang pada ngelakuin penelitian jadi iri. Apalagi sejak PKMP bole dijadiin judul skripsi. kenapa ga dari dulu coba kayak gini, pas masi semangat2nya ikutan yang begituan. kalo ginii...Ahh!! Emang Indonesia Telatan!!!

Sekarang ada yang lagi menyita perhatian yaitu Perjalanan AREMA di ISL. Ngikutin itu jadi ndredheg dewe. takut kalo Tim yang uda lama di Puncak klasemen, tapi ntar malah ngga juara. Soalnya ini sepak bola bung! Ga bisa dilogika apalgi distatistik. Malah yang bikin lucu nawak2 Arema dewe ada yang memprediksi kalo Arema juara dengan pandangan yang 'subjektif'. Ga fair ahh, cuma buat menyenangkan hati Aremania dewe, tapi buktinya ga konkrit. Tapi Semoga emang juara.^^

Yang laen apa lagi yaa yang mengganggu buat fokus di skripsi?Emm...sebenarnya ada sii, tapi lebih baek cuma beberapa orang aja yang tau kali yaa, biar ga tambah runyam perkaranya. Tapi emang bikin sumpegh kalo ga diceritain. Membingungkan, bikin capek, ga jelas, sulit diatur, dll. Kalo yang cowok pasti taulah masalah apaan ituu.cuma masalah cewek, tapi sangat mengganggu.

Lucu juga sebenarnya, setiap ketemu orang2 dewasa yang nanyain semester berapa diriku. yaa aku jawab terus terang klo aku semester 8. Begitu ditanya lagi "skripsi ?" nah loo, spontan aku jawab 'iya, ni masih penelitian pak". padahal penelitian tentang mencari judul skripsi,bukan penelitian dalam ngerjain skripsi hehe...Bener too!?
Padahal dulu banyak banget ide buat bikin karya2 tulis, pkm, pmw dsb. tapi wktu skripsi malah lemes, buntu, ga ada gairah, repoot!!Kemana otakku yang dulu banyak ide cemerlang. Semenjak lengser dari organisasi kayaknya malah jadi ga produktif, ato justru dari akunya sendiri yaa...Fuuuh.,

Kadang juga muncul rasa takut dalam diri sendiri, mau jadi apa ntar setelah lulus. Tapi mas2 pada bilang, "santai ae, ga angel kok dunia kerja. Dibuat santai aja bro" gituu. mungkin aku harus mempertimbangkan hal tersebut. Cukup terbantu juga beberapa waktu lalu saat chat dengan teman dari UGM yang skripsi maupun laporan uda selesai. Dari situ ada sedikit pandangan cerah dari dia tentang kehidupan yang harus aku pertanggung jawabkan sendiri ini. Emang dia paling jago buat memotivasi temennya yang lagi kebingungan ini. Thanks wuakeh buat Fitri, obat alami UGM 06, u make me proud that i have a friend like you, khekhe...sedikit lebai sii..

Okeh deh, bersambung dulu yaa cerita nya di part selanjutnya...ngantuk ni, sindrom males mulai bekerja. wkwkwk...
Wss.wr.wb

Perjalanan Mencari Judul Skripsi Part I (Based on a true story )

Abstrak
Ni cerita seorang anak keturunan betawi (katanya), yang gede di kota Malang dan tumbuh jadi seorang yang punya loyalitas tinggi, ulet, sopan, berpendidikan, bertanggung jawab, penuh mimpi, wajah pas-pasan, agak kurang tinggi, penakut, pendiem, suka malu-maluin, ngejengkelin (kadang-kadang), pemboh…eh..Stop!..Stop! kok jadi jelek-jelek gini endingnya. Yah pada intinya ni anak baik kok. Gitu aja cukup!
Ni cerita nyeritain tentang buku harian dirinya ato lebih tepat disebut “oret-oretan dirinya. Lo bakalan dibawa mengikuti perasaan yang dialami oleh dia dengan mengambil setting di jaman orde baru lengser, katanya c jaman globalisasi gitu lah, sekitar tahun 2010. Ada yang bilang ni tahun merupakan jaman menuju kiamat soalnya tahun 2012 dipercaya sebagai akhir dari dunia. Ada filmnya lo, uda liat? Gw belum…
Dia ga peduli apakah taon 2012 kiamat ato ga. Dia cuma mikir satu sekarang, yaitu JUDUL SKRIPSI. Lo semua pasti bakalan melalui fase itu ato mungkin lo sekarang sedang melalui fase ini, kalo lo jadi mahasiswa S1. Kalo ngga berarti lo DO dari kampus lo.
Disini ni perjalanannya buat dia nemuin judul skripsi. Suka dukanya, sulit ngga nya, termasuk mungkin saat dia tersesat dari tujuannya semula sampe dia ga sengaja balik lagi ke tujuan awalnya buat nentuin judul skripsi. Emang si banyak ga nyambungnya isi cerita ini ma judul diatas, tapi namanya mahasiswa nyari judul skripsi, kalo gampang dapetnya yaa semua orang juga bisa.
Oret-oretanya dimulai sejak tanggal 5 Januari 2010 pas dia lagi menempuh apa itu yang disebut UAS.

5 Januari 2010
Besok gw ujian Tanaman Perkebunan nieh..gw bingung dan mengandai-andai soal apa yang keluar besok. Katanya sih soalnya pilihan ganda, tapi dimodif, ga kayak pilihan gandanya siswa SMU, yang ini pilihan gandanya mahasiswa. Ga tau de kayak apa besok ujiannya. Ni malem gw belajar sebisa gw aja. Besok pas ujian gw tinggal mengandalkan “insting” gw. Kwkwkwkwkwk ^^
Niatnya belajar serius buat ujian tanaman perkebunan besok, eh malah nonton tipi. Yaah maklum, mungkin karena bosen melanda, jadi cari sedikit hiburan dengan nonton tipi. Kebetulan banget di “Bukan Empat Mata” bintang tamunya biking gw betah melek…hehehe… Disitu ada Wiwid Gunawan ama Aura Kasih. Hwaaaa..cakep banget disituu. Eiit..jog ngeres dengan kesamaan lain yang mereka punya. Ni murni dari face mereka, bukan yang lain.
Mungkin karena uda jalanya, dari acara situ gw dapet sebuah ilmu satu lagi. Simple sich kata-katanya, “mungkin solusi untuk masalah anda adalah tepat berada di depan mata anda. Anda hanya perlu untuk keluar dari kebiasaan anda agar dapat melihat solusi guna masalah anda” Simple kan ? tapi kayaknya ngena banget ke gw. Yoo.. lanjut belajarnya!!Aura….!! Oh…. (empat) = (100413)


7 Januari 2010
Hari kedua ujian, Biotekpang segera menyambut ntar jam 2 siang. Masi dalam pencarian judul skripsi dan motivasi, kemarin pas nongkrong di pintu samping gedung D FTP ama Hafis, mas Febri dan mas Hendro Baking kita lagi ngomongin perempuan-perempuan yang belum nikah padahal usianya udah beranjak tua. Berat banget omonganya yaa? Padahal sempet ngomongin ginian, tapi og ga sempet mikirin judul skripsi, hihihi….Padahal mereka secara financial uda dapet lebih dari yang mereka harapkan (mungkin). Tapi kenapa mereka ngga buru-buru nikah ? Apa ngga takut dibilang perawan tua? Kalo kita yang cowok mah, nyante-nyante aja. Ga ada istilah perjaka tua.
Sebenarnya ini ada hubunganya dengan motivasi ngerjain skripsi yang gw lagi nyariin. Jadi pas kita ngomongin itu, salah satu dari kita nanya “kenopo og ga ndang rabi c wong-wong iku, ngenteni opo maneh?” Kalo semua sudah mereka punya, harta, kedudukan, jabatan uda ada, nikah dan berkeluarga otomatis jadi target terakhir to? Iya ngga c??
Nah hal itu lag sama kalo ditanyain ke gw saat ini ? Nek PKL wes mari, Kuliah wes entek, IP wes mendingan, kan tinggal nggarap skripsi to?? okelah KKN durung tapi kan wes 60 % a. Trus og ga ndang nggarap skripsi iku ngenteni opo atean?? Ga wedi nek diomongi mahasiswa abadi tah?? Lah gw yang emang dasarnya lagi nyari motivasi buat ngerjain skripsi, secara otomatis merasa kalo yang dialami perempuan-perempuan itu ama gw mirip. Gw ga ngerti kenapa gw ga ada motivasi buat ngerjain skripsi, mereka juga ga ngerti kenapa mereka ga segera menikah, malah sekolah melulu. Gw ga pingin cepet-cepet beranjak dari kehidupan mahasiswa gw, mereka juga ga ingin cepet-cepet melepas masa lajang mereka. Ato karena ga ada proyekan yang bisa dikerjakan dari dosen a.k.a kalo mereka ga ada yang ngelamar buat menjadikan mereka sebagai istrinya (yang terakhir ini parah banget alasannya). Kenapa mereka ga aktif buat nyari pasangan, ato kalo gw kenapa gw ga aktif nyari judul. Ke perpustakaan, ato ke klab-klab mungkin kalo mereka.
Trus salah satu dari kita berkomentar, mungkin mereka masih punya ambisi yang dimana orang lain ga ngerti, ga tau, ga peduli, dan ga mau mencari tau tentang ambisi yang mereka punya. Kalo dipikir-pikir bisa jadi juga si, mungkin gw juga punya ambisi yang setiap orang lain, ga ngerti, ga tau, ga peduli, ga mau mencari tahu dan bahkan ga perlu tahu tentang ambisi yang gw punya.
“Trus ambisi lo apa? Lo punya keinginan apa? Cerita dong biar kita yang baca disini bisa ngerti ambisi lo itu apa?” yaah langsung gw jawab “Ga tau” .

11 Januari 2010
Udah berhari-hari ni gw ga mikirin tentang skripsi. Maksudnya ga resah gituu mikirinnya kayak kemaren-kemaren. Emm..mungkin karena gw masih UAS, jadi konsentrasi ke soal ujian semua niey pikirannya.
Bentar lagi UAS nya selese, beberapa ujian rasa-rasanya bakalan ga dapet nilai yang diharapkan. Gw ngarepnya dapet C, tapi dapet B (Alhamdullilah). Moga-moga aja ^^ hehe...
Bakalan ada yang ngisi pikiran ku ni abis UAS. PMW!! Semacam ajang cari bakat buat para entrepreneur muda dimana mereka yang lolos proposalnya bakalan dapet sejumlah dana untuk bisa memulai usahanya. Doain ketrima, coz ini tahun terakhir gw, jadi gw kudu dapet ni dana biar sebelum lulus gw uda bisa buka usaha buat pegangan gw. Meskipun cuma ada waktu 1 minggu buat nyusun proposalnya tapi gw ga bakal nyerah. Gw kudu dapet. Yang ga mw kompromi dengan gw secara professional, mending ngilang deh dari gw, ato yang cuma bisa nyuruh, yang cuma bisa ‘nggeremeng’, yang cuma bisa bilang bakalan berkomitmen namun cuma gede omong doang, yang pikirannya negative terus, semuanya ngilang lo dari gw. Gw ga butuh orang-orang kayak lo!!! Oiya satu lagi, orang yang ga mau “jalan” ngerjain segala sesuatunya mending diem dan nonton ajah, ga usah berkomentar ini itu. Ga usah bilang pengen ikutan bikin. Just keep your mouth still in your face.
Yaa Allah, dekatkan diriku dengan keberhasilan dan keteguhan. Berikanlah kekuatan dan keuletan untuk meraih cita-citaku dan dekatkan aku dengan orang-orang yang berpikiran positif dan memiliki mimpi-mimpi besar, yang tidak takut untuk melangkah maju, yang tidak takut untuk berlari, yang tidak takut untuk mengalami kesulitan karena kesulitan itu datangnya dari engkau dan engkau maha tahu seberapa besar kemampuanku untuk menyelesaikan kesulitan yang aku alami.
Skripsinya gimana??? Tenggat skripsi masih lama, 1 tahun lagi. (Inget Umur, Nak! Kata Bapak)^^

18 Januari 2010
Malem-malem sambil ngerjain proposal PMW, gue dapet sebuah kalimat “Cinta Ama Sodara Sendiri, Itu Ga Bakal Pernah Mati”. Kalo sodara itu berantem, ribut-ribut kecil itu mah biasa. Namanya juga sodara. Tapi gw, gw ga begitu perhatian ama adek gw. Gw ga ngurusin kalo dy mo belajar ato ga. Gw ga beliin kado buat adek gw yang ultah, malah beliin kado buat gebetan, ato cewek gw, kalo gw punya sich…Gw juga ga pernah ngucapin met ultah ke adek gw selama umurnya, sebaliknya, orang yang nolak gw malah dapet sandal kodok keren. Gw ga nyesel udah ngasih sandal itu, gw ikhlas. Tapi gw nyesel waktu ga bisa beliin Hp buat adek gw yang baru lulus dari SMP.
Gw jadi inget dan tambah ngerasa bersalah kalo gw denger/baca kata-kata itu. Gw ga mau kalo ni terjadi lagi. Sodara, keluarga itu satu. Satu Cinta Untuk Keluarga.
Apa Hubungannya cerita ni ama tu skripsi? Eh, ada begoo…. Keluarga juga yang bikin kita inget skripsi.

Pintu Rumah Si "Mas"

Kalian pernah denger cerita tentang orang yang sering diketuk pintunya oleh seorang wanita dari luar, namun saat pintu tersebut dibuka tak nampak seorang pun di depan rumah tersebut?? Ini bukan cerita horor hanya cerita dari seorang yang pendiam dan yang menunggu untuk beranjak dewasa.

Karena suatu hal orang ini kemudian menutup pintu rumahnya rapat-rapat hingga tak pernah lagi ingin membuka pintunya barang sedikitpun hingga ia tumbuh dewasa dan berpenghasilan dan hingga dia benar-benar siap. Namun, tiba-tiba seorang wanita mendekati rumahnya. Wanita itu bahkan sering menyirami dan bercengkerama dengan tanaman yang dimiliki oleh orang tersebut, yang semenjak orang tersebut menutup pintunya, tanaman tersebut dibiarkan tumbuh liar dan tak terawat bahkan cenderung disebut layu. Padahal tanaman itulah yang sangat orang tersebut sayangi, bahkan hanya tanaman itu yang ia punya selama ini sebagai teman dekatnya. Kadang-kadang wanita itu sering memanggil orang yang berada di dalam rumah tersebut dengan sebutan "Mas".

Mas sebenarnya ingin menyapa wanita tersebut, namun dia selalu teringat dengan komitmennya yang tak akan pernah membuka pintu rumahnya hingga dia benar-benar siap dan mapan. Butuh sebuah tekad yang kuat untuk menelah ludah sendiri. Begitulah yang dialami mas setiap hari. Hari demi hari hanya bisa memandang wanita tersebut dengan perasaan yang bercampur aduk. Hingga pada suatu malam, ia telah bertekad untuk menelan komitmen yang telah ia ucapkan pada esok paginya.
Keesokan paginya, bahkan pagi-pagi sekali Mas membuka pintu rumahnya lebar-lebar dengan harapan bisa menyapa wanita tersebut, bercengkerama, sekaligus meminta maaf karena tidak pernah menyahut panggilannya. namun yang terjadi, wanita itu tidak pernah berkunjung di hari-hari selanjutnya berminggu, bahkan berbulan-bulan. Wanita itu telah pergi saat Mas telah melanggar komitmen yang telah ia buat sendiri dengan mempertaruhkan kehidupan pribadinya.

Suatu saat, tiba-tiba datang seorang wanita lain. Kali ini wanita tersebut kadang berkunjung bersama ibunya. Sering ia mengetuk pintu rumah mas atau paling tidak menyapa mas lewat jendela disamping pintu utama yang sengaja Mas buka sebagai tanda sedikit kesiapan Mas, meskipun pintu utama kembali ditutup dengan rapat. Mas pun ingin menyapa dan menegurnya, namun ia takut terhadap apa yang telah ia alami sebelumnya,sehingga ia pun urung. Tak berapa lama, Mas pun mengambil resiko untuk menegurnya. Semula ia telah bertemu dengan ibunya yang periang, namun Sang Anak ternyata tidak ingin masuk kedalam rumah untuk sekedar berkunjung dan meminum secangkir teh kombucha manis. Sang anak lebih suka berkunjung ke rumah orang lain yang berada di lain gang di kompleks kampung "Pangan"
Meskipun begitu, saat ini sang anak masih sering menyapa mas lewat jendela, meskipun tidak seceria dulu namun mas masih dapat melihat wajah sang anak meskipun hanya melalui jendela kecil berukuran 0,5x1 meter.

Stelah beberapa minggu berselang dari peristiwa kedua, seorang wanita yang dulu sering ia pandangi dari kejauhan dan sering Mas undang untuk mampir berkunjung kedalam rumahnya kini mulai mendekat. Dahulu wanita ini tidak pernah mau berkunjung bahkan sekedar hanya untuk melewati depan rumah Mas pun dia tidak pernah. Ia pun secara terang-terangan mengakui pada Mas bahwa ia tak menyukainya sedikitpun sejak ia menyapa wanita tersebut. Namun entah kenapa, wanita itu tiba-tiba telah berada di pintu pagar sambil tersenyum. Namun senyum yang terkembang dari bibirnya yang indah tersebut masih sedikit memancarkan aroma kesedihan. Wanita ini masih misterius hingga sekarang, apakah dia juga sama seperti sebelumnya atau mungkin justru lebih buruk belum pernah terdengar dari cerita Si Mas.

Hal ini terjadi terus menerus, berulang-ulang dengan cara yang berbeda. Sering kali Mas mengalami hal yang sama dengan tidak menjumpai siapapun saat membuka pintu rumahnya, saat ia mempersilahkan tamunya, dan membuka jendela rumahnya. Bahkan hingga tak seorang pun mungkin peduli terhadapnya. Hingga tidak sadar bahwa umurnya kini telah menginjak kepala dua. Ia menjadi takut, putus asa, tanpa gairah hidup, untuk tumbuh dewasa tanpa pengalaman tersebut. Apalagi para tetangganya yang lain yang sebaya telah merasakan pengalaman tersebut dan sering dibanggakan oleh mereka. Mungkin jika Tuhan tidak bersamanya, mungkin leher Mas telah berada menggantung diatas perapian dengan selendang yang melindungi lehernya dari panasnya api perapian.

Sulitnya pengalaman itu. Pengalaman dalam menuang secangkir teh dengan aneka jenisnya kedalam cangkir milik seorang wanita yang ia dambakan. Rumah Mas di jalan hati dan jenis tanaman itu Mas sebut Cinta.