Gemz Wardh

Live From Us to you who really care about word and life.

Powered By Blogger

Pola Distribusi Produk Pangan Olahan

Distribusi merupakan salah satu aspek penting dalam proses pemasaran. Hal ini dilakukan oleh produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen selain tiga pilar lainnya seperti harga (price), produk dan promosi.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan, merupakan negara yang unik dalam proses distribusi barang-barang khususnya produk consumer goods atau produk pangan olahan. Perusahaan-perusahaan seperti Indofood, Mayora, ABC, Wingsfood, Nutrifood, dsb saling berlomba-lomba dalam melakukan pendistribusian produk dalam rangka memberikan kemudahan bagi konsumennya untuk membeli produknya. Tentunya juga bertujuan untuk tetap mempertahankan dan memenangkan strategi pemasarannya. Banyak proses-proses distribusi telah dilakukan oleh perusahaan pangan olahan termasuk pemanfaatan teknologi informasi seperti penggunaan internet. Namun ada 4 pola distribusi yang masih banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia yaitu :

· Produsen membentuk perusahaan distribusi. Perusahaan dengan kemampuan keuangan yang memadai berusaha mengembangkan diri dengan beroperasi mulai dari hulu hingga hilir. Atau dengan kata lain semenjak dari manufacturing sampai ke distribusi dan bahkan ke tingkat retailer. Contoh konkrit adalah Group Indofood dengan perusahaan distribusi Indomarco, Group ABC dengan Asiatic. Namun pola ini sudah tidak banyak diminati oleh perusahaan produk pangan olahan.

· Produsen menunjuk distributor tunggal. Produsen hanya mempercayakan proses distribusi kepada perusahaan lain sebagai distributor tunggal. Pola ini biasa dipakai untuk perusahaan dengan penjualan menengah (antara 10-200 milyar/tahun). Wicaksana, Tigaraksa, Tempo, Intermas, Tata trading merupakan beberapa contoh distributor tunggal di negeri ini.

· Produsen menujuk beberapa distributor (multidistribution). Disini produsen tidak bergantung pada satu perusahan distributor. Penunjukan distributor biasanya didasarkan pada suatu wilayah tertentu.

· Produsen mengkombinasikan sistem multi distribution dengan penggunaan jasa logistic services. Hal ini bayak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

Pola ditribusi yang keemapat ini hadir karena berkembangnya retailer modern seperti hypermarket, alfamart, indomart, dsb. Retailer modern tersebut telah mempunyai system manajemen yang standar serta dilengkapi sistem komputer yang memadai.

Perusahaan logistic service ini mendelivery–kan produk dari produsen ke pengecer modern. Tidak seperti distributor yang menerapkan sistem margin, perusahaan logistic service menerapkan system fee yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan logistic service seperti biaya penyimpanan, biaya delivery, biaya bongkar-muat. Pada perusahaan distributor biasanya memasukkan faktor keuntungan dalam mendistribusikan produk dari produsen. Perusahaan logistic service melayani 24 jam dan menjamin produk di-delivery dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan pesanan dari pengecer. Sebuah perusahaan logistic service juga tidak mengambil resiko untuk setiap transaksi dengan pengecer.

Perkembangan sistem logistic service akan terus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan kini sudah saatnya produsen untuk melihat pola distribusinya agar dapat memenangkan strategi pemasarannya dengan melakukan efisiensi dari segi pendistribusian. Namun yang masih disayangkan belum banyak perusahaan logistic service yang lokal, sedangkan perusahaan logistic service multinasional mempunyai system logistic, warehouse yang cukup canggih dan efisien disertai dengan kemampuan keuangan yang akhirnya mampu memberikan pelayanan yang baik.
(By: Foodreview.biz)